Sesudah sholat malam…, ditengah keheningan malam…coba diri ini merenung…perihal :
1.Kepala kita! Apakah beliau sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba yang tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau beliau tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia?
2. Mata kita! Apakah beliau sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?
3. Telinga Kita! Apakah beliau sudah kita gunakan untuk mendengarkan bunyi adzan, bacaan Al Qur’an, undangan kebaikan, atau kita gunakan utk mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?
4. Hidung Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di daerah sholat, mencium belum dewasa tercinta serta mencium kepala belum dewasa yatim piatu yang sangat kehilangan kedua orangtuanya dan sangat mendambakan cinta bunda dan ayahnya?
5. Mulut kita! Apakah sudah kita gunakan untuk menyampaikan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaa serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk menyampaikan kata-kata tak berkhasiat dan berbisa, mengeluarkan tahafaul verbal alias penyakit verbal seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?
6. Tangan Kita! Apakah sudah kita gunakan utk berinfak kepada dhuafa, memmenolong sesama yang kena musibah, memmenolong sesama yang butuh menolongan, mencipta karya yang berkhasiat bagi ummat atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta orang yang tak berdaya?
7. Kaki Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke daerah ibadah, ke daerah menuntut ilmu bermanfaa, ke tempat-tempat penpenghasilanan yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke daerah maksiat dan kejahatan?
8. Dada Kita! Apakah didalamnya tersimpan perasaan yang lapang, sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh rindang daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?
9. Perut kita! Apakah didalamnya diisi oleh makanan halal dan makanan yang diperoleh dengan cara yang halal sehingga tiruana terasa nikmat dan barokah. Atau didalamnya diisi oleh makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, dengan segala ketamakan dan kerakusan kita?
10. Diri kita! Apakah kita sering tafakur, tadabur, dan selalu bersyukur atas karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?
(sumber:http://www.taushiyah-online.com)
Tag :
motivasi
0 Komentar untuk "Renungan Kehidupan"