KEHIDUPAN DI ERA KEKINIAN
Tidak bisa kita pungkiri bahwa kini kita sudah memasuki abad digital. Pada masa ini, hampir setiap bidang kehidupan, tidak bisa dilepaskan dengan perangkat-perangkat digital atau elektronik. Apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat dunia yang besar ini menjadi terasa kecil, alasannya ialah kita bisa berafiliasi dengan orang dimana saja dan kapan saja. Banyak manfaat yang kita dapatkan dengan adanya abad digital ini ibarat sanggup mengakses informasi dengan lebih cepat dan gampang, banyaknya penemuan di banyak sekali bidang yang mempergampang pekerjaan kita, banyaknya aplikasi online yang mempergampang kita mencari sesuatu dan masih banyak lagi. Di samping manfaat yang bisa kita petik pada abad digital ternyata ada beberapa hal yang harus kita waspadai, yaitu dilema pornografi, kekerasan, penanaman nilai negatif di media sosial, kemampuan sosial insan yang semakin rendah, semakin berkurangnya privasi seseorang, dan yang paling hangat kini ialah cyber bullying.
TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN
Kemajuan teknologi yang semakin pesat, membuat banyak hal yang berubah dalam dunia pendidikan. Guru yang biasanya sebagai sentra informasi kini mulai bergeser alasannya ialah anak sanggup mencari informasi sendiri di dunia maya. Sebenarnya hal ini kalau bisa dimanfaatkan dengan baik akan menambah kreativitas pada diri anak, tetapi kadang-kala seorang anak justru menyalahgunakan untuk mencari informasi yang kurang bermanfaa atau malah informasi yang menyimpang. melaluiataubersamaini dalih menuntaskan kiprah dari sekolah yang berbahan internet, terkadang orang bau tanah harus mengijinkan anaknya untuk mengakses internet tanpa adanya pengawasan. Hal inilah yang biasanya dijadikan peluang bagi bawah umur untuk bisa bebas berselancar di dunia maya, hingga membuka situs-situs yang terlarang dan berbahaya. Dalam mengakses internet, baik itu melalui wifi atau paket internet ketika ini sangat simpel untuk didapatkan, hal tersebut membuat bawah umur susah untuk dikontrol oleh orang bau tanah apalagi jikalau orang tuanya bekerja di luar rumah. Pengaruh dari dunia digital memang sangat terasa dalam kehidupan anak. Nilai-nilai kepribadian bangsa mulai tergerus sedikit demi sedikit. Zaman lampau anak sangat hormat sekali terhadap guru, tetapi kini rasa hormat itu luntur bertahap bahkan baru-baru ini kita dengar ada anakdidik yang memukul gurunya hingga meninggal. Hal itu salah satunya dikarenakan banyaknya tontonan yang mengajarkan kekerasan, sehingga rasa tanggung tanggapan anak pun kini semakin rendah. Dahulu jikalau tidak mengerjakan kiprah yang didiberikan guru anak sangat merasa bersalah dan bingung, tetapi kini rasanya biasa-biasa saja alasannya ialah ada banyak mitra yang melaksanakan tindakan kesalahan yang sama sehingga seorang anak tidak merasa sendiri. Kecanduan game online ataupun situs-situs porno sudah merusak otak bawah umur sehingga mereka malas untuk berpikir dan mempelajari materi-materi yang diajarkan di sekolah.
Gb. Pengaruh Dunia Digital Terhadap Pendidikan di Era Kekinian |
Melihat kondisi ibarat itu, rasanya tidak pantas jikalau kita spesialuntuk menyerahkan pendidikan bawah umur kita kepada sekolah semata. Keluarga sebagai sistem sosial dan pendidikan terkecil harus punya peranan yang vital. Dalam pendidikan Formal anak spesialuntuk 8 jam per-hari di sekolah sisanya di luar sekolah. Jadi, tidaklah mungkin jikalau waktu 8 jam itu bisa menutupi waktu sisanya. Terkadang memang ada orang bau tanah yang pusing dengan rujukan tingkah laris anaknya dan sudah tidak bisa mengatasi yang akhirnya spesialuntuk pasrah ke sekolah dan bersedia membayar biaya yang mahal untuk pendidikan anaknya. Tentu saja ini bukan solusi alasannya ialah mungkin saja di sekolah ia bisa dijaga tingkah lakunya, tetapi jikalau keluarganya tidak bisa mengontrolnya selama di luar sekolah kesudahannya akan terbawa pada pergaulan yang tidak baik. Kita harus menyadari bahwa keluarga ialah peletak dasar pendidikan agama, etika, dan moral bagi anak. Artinya jikalau fondasi dasar yang ditanamkan orang bau tanah bagus, maka itu akan menimbulkan modal yang berpengaruh bagi anak untuk menghadapi abad digital ini dan sebaliknya jikalau fondasinya buruk, maka anak akan sangat simpel terombang-ambing terbawa arus globalisasi.
PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai orang bau tanah untuk menanamkan dasar-dasar pendidikan yang berpengaruh bagi anak. Berikut ini ialah hal yang bisa kita lakukan sebagai orang bau tanah untuk mendidik anaknya di dalam lingkup keluarga.
Mengajari agama semenjak dini. Agama ialah suatu hal yang mendasari segalanya. Ibarat sebuah pohon maka agama ialah akarnya. Jika akarnya berpengaruh maka pohonya tidak simpel goyah, tetapi jikalau akarnya lemah maka pohonya akan simpel dicabut. Menanamkan agama semenjak dini bisa dilakukan dengan mengajari anak siapa penciptanya, bagaimana diberibadah kepada-Nya, hal-hal apa yang disukai dan akan menhadirkan rahmat-Nya dan hal yang harus dihindari alasannya ialah menhadirkan murka-Nya. melaluiataubersamaini menanamkan semenjak dini, maka dibutuhkan nilai-nilai itu terhunjam berpengaruh di dalam diri anak.
Menanamkan rasa tanggung tanggapan pada anak. Penanaman tanggung tanggapan semenjak dini ialah hal yang tidak kalah pentingnya. Hal ini akan mempersembahkan bekal pada diri anak untuk menghadapi kehidupanya pada masa dewasa. Sejak kecil anak dibiasakan untuk membereskan mainannya sendiri jikalau sudah selesai bermain. Menginjak usia remaja anak bisa didiberikan tanggung tanggapan untuk mengurus pakainya sendiri dan didiberikan pemberian kiprah untuk ikut serta dalam mengurus rumah. melaluiataubersamaini demikian anak akan terbiasa sanggup bangun diatas kaki sendiri dan tidak simpel mengeluh terhadap suatu kiprah alasannya ialah sudah terbiasa kerja keras walaupun dalam lingkup kecil.
Mengajari anak untuk bersosialisasi dengan baik. Dalam abad digital ini menimbulkan yang jauh menjadi dekat, namun ada juga bersahabat menjadi jauh. Kita tidak tahu tetangga kita alasannya ialah banyak menghabiskan waktu dengan gadget kita, tetapi kita bisa tahu banyak orang di luar sana yang jauh dari kita. Hal ini sangatlah membuat miris alasannya ialah orang di luar sana mungkin tidak akan bisa menolong kita ketika kita ada kesusahan, tetapi orang terdekat kitalah yang bisa kita mintai tolong dengan segera. Oleh alasannya ialah itu, hendaknya kita mengajari anak kita untuk sering mengenal lingkungan sekitar kita, bertegur sapa dengan orang dan menolong tetangga yang membutuhkan menolongan. Sosialisasi ini juga penting untuk anak kedepanya alasannya ialah pada umumnya anak yang berilmu bersosialisasi ia akan simpel diterima di manapun.
Menanamkan disipin semenjak dini. Banyak sudah pembuktian bahwa disiplin ialah penentu keberhasilan seseorang. Orang bau tanah hendaknya mengajari anak untuk bisa membagi waktunya dengan baik, kapan harus bermain, kapan harus belajar, kapan waktu memmenolong orang bau tanah dan yang lainya. Jika sudah terbiasa untuk melaksanakan hal itu maka tidaklah mungkin kalau seorang anak akan menghabiskan waktu untuk bermain-main saja alasannya ialah anak tersebut sudah punya kebiasaan disiplin dari pertama.
Mendampingi anak dalam belajar. Terkadang anak merasa kesusahan dengan pelajaran di sekolah, disinilah kiprah orang bau tanah mendampinginya untuk belajar. Walaupun tidak menguasai materi anaknya, tetapi dengan menemani anaknya mencar ilmu sanggup mempersembahkan motivasi pada anaknya untuk pantang mengalah dalam belajarnya. Hal ini ialah sumber kekuatan yang luar biasa buat si anak alasannya ialah ia merasa orang tuanya sangat perhatian kepadanya, sehingga ia tidak mau mengecewakan orang tuanya dengan mencar ilmu sungguh-sungguh.
Dalam melaksanakan hal-hal di atas tentu saja memerlukan kerjasama dari seluruh anggota keluarga. Harus ada janji antara ayah dan ibu dalam mendidik anak-anaknya. Jangan hingga ibu membolehkan melaksanakan sesuatu hal, tetapi ayah melarangnya alasannya ialah akan membuat anak menjadi galau dan akhirnya mencari pelarian ke luar rumah. Aturan harus dibentuk bersama dan dilaksanakan secara konsekuen. Tidak boleh kalau anak dihentikan memakai gadget secara berlebihan tapi ternyata orang tuanya sering memakai gadget di depan anak. Anak juga perlu dipahamkan wacana dampak baik dan jelek dalam melaksanakan sesuatu. Misalnya, dalam mempersembahkan pengertian terhadap anak terkena dampak negatif dari gadget, tentu saja dengan bahasa yang simpel diterima oleh anak sehingga ketika ia dilarang membuka situs "yang tidak baik", ia sanggup menerimanya dengan kesadaran yang tinggi.
Dalam melaksanakan hal-hal di atas tentu saja memerlukan kerjasama dari seluruh anggota keluarga. Harus ada janji antara ayah dan ibu dalam mendidik anak-anaknya. Jangan hingga ibu membolehkan melaksanakan sesuatu hal, tetapi ayah melarangnya alasannya ialah akan membuat anak menjadi galau dan akhirnya mencari pelarian ke luar rumah. Aturan harus dibentuk bersama dan dilaksanakan secara konsekuen. Tidak boleh kalau anak dihentikan memakai gadget secara berlebihan tapi ternyata orang tuanya sering memakai gadget di depan anak. Anak juga perlu dipahamkan wacana dampak baik dan jelek dalam melaksanakan sesuatu. Misalnya, dalam mempersembahkan pengertian terhadap anak terkena dampak negatif dari gadget, tentu saja dengan bahasa yang simpel diterima oleh anak sehingga ketika ia dilarang membuka situs "yang tidak baik", ia sanggup menerimanya dengan kesadaran yang tinggi.
Memang tidak simpel mendidik anak zaman sekarang, maka dari itu perlu adanya sinergi antara orang bau tanah dan guru dalam melakukannya. Anak ialah impian bangsa yang ditanganyalah nasib bangsa ini kelak dipertaruhkan. Tanggung tanggapan yang besar ini harus dilakukan secara bersungguh-sungguh semoga memperoleh hasil yang terbaik yaitu anak yang mempunyai kepribadian berpengaruh sehingga sanggup membawa bangsa ini menjadi bangsa yang berpengaruh pula. Itulah pentingnya pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan di abad kekinian. #teman dekatkeluarga
Referensi :
Mendampingi Remaja Milenial
https://teman dekatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4633)
pixabay.com
https://teman dekatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4633)
Image Source: pixabay.com
Baca selengkapnya di: tempatpendidikan1.blogspot.com/search?q=pelibatan-keluarga-pada-penyelenggaraan
Image Source :Baca selengkapnya di: tempatpendidikan1.blogspot.com/search?q=pelibatan-keluarga-pada-penyelenggaraan
pixabay.com
0 Komentar untuk "Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan Di Kurun Kekinian"